Ceruk
Seorang pengusaha konveksi dibuat pusing tujuh keliling akibat kenaikan bahan baku yang meroket tajam setahun terakhir. Ditambah dengan masuknya pesaing produk pakaian jadi eks China yang melenggang bebas masuk ke pusat-pusat grosir dengan harga super murah.
Alih-alih mengembangkan bisnisnya, cukup untuk menggaji karyawan dan biaya operasional bulanan saja sudah hebat. Terjadilah persaingan tidak sehat dengan cara banting-bantingan harga diiringi penurunan spek kualitas. Mungkin dalam waktu tidak lama lagi perusahaan itu akan tutup dengan sukses karena ditinggalkan oleh customer nya. Akhirnya Pengusaha tersebut frustasi dan menyalahkan beberapa pihak karena tidak mampu membuat regulasi yang menguntungkan bagi dia.
Itulah sepenggal cerita yang mungkin relevan dengan keadaan sekarang. Mirip-mirip dengan beberapa orang yang akan memulai usaha tetapi “bingung mau ngapain dan memulai dari mana?” karena perusahaan-perusahaan korporasi makin menggurita dan mematok bandrol yang relatif murah dan terjangkau untuk beberapa produknya. Mau gimana nih?
Namun, jika kita jeli ternyata ada “dunia lain” yang luput dari perhatian raksasa-raksasa itu.
Mungkin dari kita sudah sering dengar istilah ceruk pasar atau bahasa kerennya niche market yaitu memposisikan diri di segmen khusus yang masih sedikit pesaing sehingga peluang kita relatif lebih besar untuk bermain di ranah itu.
Beberapa anak muda sukses menerapkan resep ini. Dengan kreativitasnya, mereka menciptakan peluang-peluang baru dengan cara-cara yang tidak biasa baik dari sisi produk, layanan, segmen yang dituju berikut pemasarannya. Jika diibaratkan, mereka bermain di ranah Blue ocean karena dapat menciptakan pasar tersendiri sehingga dapat leluasa untuk mengeksplore produknya. Tentunya butuh perencanaan matang dan instink yang tajam.
Pernah dengar khan gantibaju.com yang dengan cara-cara kreatifnya mampu membikin komunitas tersendiri (para desainer dan pemakai produk) sehingga menciptakan “nilai” tersendiri karena keterikatan emosi yang kuat didalam komunitas itu.
Contoh lainnya adalah seorang teman yang sukses memasarkan khusus obat amandel dengan merk lamandel karena dia berkonsentrasi di satu produk diantara ribuan jenis obat.
Menarik diulas adalah apa yang dilakukan oleh owner alurkria.com . Sudah cukup lama menekuni bisnis webdesign bersaing dengan ribuan pemain lain…tetapi berhasil menemukan pasarnya sendiri dengan bandrol harga yang tidak bisa dibilang murah tetapi direspon baik oleh sebagian besar kliennya. Kenapa produk yang dijual mahal malah sukses di pasaran?
Jawaban yang bisa saya tangkap adalah : dia sangat paham tentang produknya, target market mana yang dituju, berada di segmen mana dia memposisikan sampai tahu betul cara-cara mengenalkan produknya.
Masih banyak pemain-pemain lain yang sukses karena jeli menangkap peluang dan terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.
Dari anak-anak muda inilah saya kemudian terinspirasi dalam mengembangkan kostumbola.com .
Sebagai pemain baru, mula-mula produk yang saya pajang sangat beragam mirip gado-gado mulai dari jaket sampai pakaian bola anak-anak yang saya beli dari pusat grosir. Nyaris tidak ada faktor pembeda dengan yang lain bahkan kalah dari sisi “price” karena barang yang saya dapat bukan dari produsen langsung. Boro-boro mau head to head dengan pemain-pemain besar semacam Adidas atau Nike ? wuiih…
Akhirnya, saya set ulang strategi marketingnya dengan mengambil satu segmen berupa layanan customized pembuatan baju-baju tim sepak bola/futsal dengan desain yang mereka inginkan sekaligus memberi nilai tambah dengan menjadi “konsultan” mereka. Alhamdulillah, walaupun masih dalam skala kecil omzet penjualan terus naik.
Branding Campaign yang saya bundling adalah “dengan sentuhan personal identity, setiap konsumen akan bangga dengan produk yang dipakainya” . Target pasar yang saya bidik adalah komunitas pecinta bola dan segmen korporat.
Menarik bukan?
Saran saya buat yang baru terjun, dunia enterpreneur adalah ajang untuk mengasah dan menempa menjadi individu yang tangguh sekaligus dituntut untuk kreatif dan pintar-pintar membaca peluang.
Cengeng, mudah mengeluh, menyerah, putus asa….kelaut aja 🙂
Jabat Erat,
Mofied
wow.. blognya keren mas mofied.. hebat euy.. tips bisnisnya. sukses ya mas…
umarjianto
Juni 14, 2011 at 1:42 am
terima kasih buat eyang anjar, jawara dblogger kita…
adrenalin naik 300 persen gara2 resep 5 C nya njenengan…hehe…
suwun
mofied
mofied
Juni 19, 2011 at 5:20 pm
hahahaha—–kata-kata terakhir tuh—–setuju banget
wido
Mei 24, 2012 at 9:44 pm
matur tengkyu pak dodo…
sukses buat Anda
Mofied
Juli 13, 2012 at 7:19 am